Daftar BlogQ

Selasa, 16 September 2014

Doa darimu (terima kasih perhatiannya)

Dia bilang, "Niatkan di hatimu, untuk calonmu yaa"....

Bismillahirrahmannirrahim....

Allahumma Lai'in Qolbahu

Amin...

==============================================================
Terima kasih perhatiannya.......
Aku kehilangan arah....

Kamis, 11 September 2014

Bukan Hanya Tentang Aku dan Kamu

Di dunia ini...
Tidak hanya ada aku dan kamu...
Kita bisa di sini juga bukan secara tiba-tiba...
Kita masing-masing terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yaitu keluarga..
Dalam sebuah keluarga...
Kita punya orang-orang yang selalu mendukung dan menyayangi kita..
Ada ibu, bapak, kakak, adik, nenek, kakek, dan saudara lainnya...
Kita tidak sendirian di dunia ini..
Kita hidup di dalam masyarakat....

Kata Bapakku,
"Yang namanya hidup di dalam masyarakat, kita harus menyesuaikan diri dengan lingkungan"....

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan...
Bukan hanya tentang aku saja..
Bukan hanya tentang kamu saja..
Bukan hanya tentang keluarga saja..
Ataupun bukan hanya tentang masyarakat saja...
Semua itu berkaitan dan tidak bisa diuraikan.....
Saling berhubungan dan saling membutuhkan..
Karena pada dasarnya, kita mahkluk sosial....

Keadaan seperti saat ini...
Ikatan ini....  Juga bukan hanya tentang aku dan kamu saja....
Ini semua tentang tanggung jawab....

Hal ini terjadi karena hubungan sebab-akibat....
Ketika keinginanmu tidak bisa aku bendung....
Ketika memutuskan untuk tetap mempertahankanku...
Tentang masa laluku... itu sudah masa laluku....
Dan sebelum semua kejujuranku ini...
Sudah berkali-kali kita membicarakannya dengan panjang dan lebar...
Banyak kata-kata yang kamu bilang, "iya, Aku paham, sayang"...

Sayang....
Keadaan ini memang tidak baik...
Tapi sampai kapan,, kamu akan mengerti??
Kamu tutup mata, kamu tutup erat telingamu...
Kamu tidak pedulikan tentang perasaan....
Tentang kesetiaan dan komitmen....

Sayang....
Kesedihan ini bukan hanya aku yang merasakan....
Bapak-ibu ku... merasakan hal yang sama hebat....
Melihatku terpuruk selama berbulan-bulan..
Tanpa harapan menjadi lebih baik..
Segala usaha.. tak membuahkan hasil...
Malah kamu bilang aku memaksa...

Pilihanku, Harapanku, Bahagiaku.....

Aku merenung....
Mengingat semua hal yang terjadi bertahun-tahun lalu....
Saat kamu memperjuangkanku untuk menjadi pendampingmu....
Segala hal itu nampak indah bagiku.....
Membuatku sebagai wanita yang paling kau harapkan...
Serta merasa dicintai....

Semua hal yang kau katakan....
Membuatku tertawa.... 
Saat-saat bersamamu...
Adalah saat-saat paling nyaman...
Dan kamu buat aku menjadi paling berarti...

Obrolan kita...
Dan ceritamu mengenai rumah masa depan...
Mempunyai nino kecil... Bayangan kejahilan dan kepolosannya membuat kita terbahak...
Lucunyaa.... anak kita....
Yang kita ributkan, mirip aku atau dirimu....
Membuat kita semakin yakin atas komitmen ini....

Saat hujan...
Aku bersamamu...... 
Angin pun serasa membuaiku dalam kenyamanan....
Air menenangkanku penuh kelembutan...
Hingga aku tertidur di atas pundakmu....

Saat panas....
Aku bersamamu....
Keringat yang mengalir...
Seolah menjadi saksi saat aku mengusapnya dari keningmu...
Romantis sekali....

Bicaramu yang halus...
Caramu yang lembut...
Semakin meyakinkan aku...
Bahwa keputusanku... dengan pengabaian dari banyak orang...
Adalah tepat... Aku yakin, kamu adalah bahagiaku....

Tapi apa yang aku terjadi saat ini??

Semua hal itu, seolah-olah hanya mimpiku saja..
Seolah tidak pernah terjadi...
Tentang nino kecil, tentang rumah kita, tentang kehidupan kita nanti..
Semua cita-cita yang kita bicarakan, seolah tidak pernah ada...

Berbulan-bulan..
Berharap menjadi lebih baik..
Dapat membuka pikiran dan kebekuan hatimu...
Seolah lupa tentang kita...
Seolah lupa tentang cinta ini....

Sayang,,, sampai kapan?
Semua kata-kata yang terucap dari mulutmu...
Menyakitkan..
Tentang penyesalanmu.... karena pernah bersamaku...
Tentang kata "andai" darimu... Yang menambah berat penderitaanku...

Tahukah sayang?
Aku sudah tidak mampu lagi...
Aku menyalahkan diri sendiri karena keputusanku..
keputusan bertahun-tahun lalu.. untuk tetap memilihmu...

Sampai kapan kamu akan begini, sayang?? 
Aku sudah tidak sanggup lagi...
Aku masih bertahan dalam komitmen ini...
Menyayangimu dalam diam dan kesedihan..
Tapi sampai kapan sayang??

Sadarlah sayang...
Aku yang selama ini..
Ada,, dan menerima segalanya....
Aku yang selama ini...
Berjuang untuk mencintaimu....
Berkeyakinan,, kelak aku pasti akan bahagia..

Tapi...
Dulu aku memilihmu, untuk bahagia...
Aku tak memilihmu, untuk penderitaan.... 
Semangatku seakan tinggal butiran debu...
Aku lelah,,, terlalu penat...
Tapi aku tak bisa berhenti...

Sayang...
Sadarkah kamu...
Selama ini... Aku yang selalu mendampingimu..
Saat lemahmu.... Saat kau merasa tidak yakin...
Saat kau merasa tersisih... Sampai saat kau merasa di cintai banyak orang...

Aku sudah tidak mampu mengutarakan kesedihan hatiku...
Aku sudah tidak mampu menangis lagi...
Aku wanita, sayang...
Hatiku tak sekuat itu sayang...
Aku mohon,,, sudah cukup semua ini, Sayangku.... 

Aku mohon,,, 


Rabu, 10 September 2014

"Surat Cinta Untuk Calon Suamiku"

Pagi tadi saudara perempuanku yang telah bersuami...
Mengirimkan sebuah pesan cinta yang penuh makna....
Saudaraku,,, engkau memang masih belia....
Tapi engkau mampu memberikan contoh cinta yang halal padaku....
Padaku yang tidak sempurna dengan segala kekurangan pada diri ini.....

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"
Dear calon suamiku...

Apa kabarnya imanmu hari ini?...
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur...
karena dapat menatap kembali fananya hidup ini....
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu...
Atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai Calon Suamiku....
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya??
Di sini aku ditempa untuk menjadi dewasa,,,,
Agar aku lebih bijak...
menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak...
Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi...
Namun kini kurasakan diri ini lebih baik...

Kadang aku bertanya-tanya...
Kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku??
Bagian terapuh diriku...
Namun kini aku tahu jawabannya...

Allah tahu di mana tempat yang paling tepat...
Agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya .....
Kembali mencintai-Nya...
Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh...
Sehingga saat kelak kita bertemu...
Kau BANGGA telah memiliki AKU diHATIMU....

Calon Suamiku...
Entah dimana dirimu sekarang..
Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu...
Sebagaimana Dia mencintaiku...
Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh,,,
Hingga aku pun bangga memilikimu kelak...

Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan...
Semoga sama halnya dengan dirimu...
Karena apabila KECANTIKAN yang kau harapkan dariku,,,
Hanya KESIA-SIAAN yang akan kau dapati...

Aku masih haus akan ilmu...
Namun berbekal ilmu yang ada saat ini...
Aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah...
Dan dirimu, suamiku....

Wahai calon suamiku...
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku...
Tak lain doaku agar menjadi anak yang SOLEHAH...
Agar kelak dapat menjadi TABUNGAN keduanya di AKHIRAT...

Namun nanti,,, Setelah menjadi isterimu... 
Aku berharap menjadi pendamping yang solehah...
Agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadarimu,,,
Mendampingi dirimu yang sholeh... 

Aku ini PENCEMBURU berat...
Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku,, aku RELA...
Aku harap begitu pula dirimu...
Aku yakin kaulah yang kubutuhkan,,,
Meski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan....

Ketika lelahku datang......

Seseorang bertanya padaku....
"Apa Kamu bahagia dengan keadaan ini?"
Aku jawab, "tidak"....

Seseorang bertanya padaku...
"Apa Kamu sanggup terus begini?"
Aku jawab, "Ini mungkin memang jalanku"

Seseorang bertanya padaku...
"Apa kamu masih bisa bertahan?"
Aku jawab, "Mungkin"..

Seseorang bertanya padaku....
"Apa kamu masih mencintainya?"
Aku jawab, "ini yang bisa Aku lakukan"...

Seseorang bertanya padaku...
"Apakah di kemudian hari, Kamu bisa mempercayainya lagi?"
Aku jawab, "Aku hanya bisa menjaganya"....

Selasa, 09 September 2014

Apa Selanjutnya???

Aku sudah tidak sanggup...
Aku (ingin) menyerah...
Nafasku semakin berat...
Ragaku semakin lemah...

Bukan karena penyakit atau kekurangan....
Melainkan karena deraan duka yang tidak henti....
Kau buat cerita...
Kau lakukan dengan samar-samar...
Kau tunjukkan dengan sikap yang "tanpa hati"....

Memaksaku untuk masuk ke dalam pusaran kedukaan yang telah berkarat....
Aku, hati dan raga ini....
Tidak bisa selalu tegar....
Tidak bisa selalu mampu....
Karena setiap penolakan untuk dapat bahagia..
Karena di setiap penyesalan yang membuatku menderita..
Karena di setiap kepedulian yang membuatku terluka....
Menghabiskan kebisaanku untuk meneteskan air mata....

Hei!!!!!!
Aku berhak bahagia!!!
Aku juga ingin bahagia!!!

Aku berhak atas cinta yang tulus...
Aku berhak atas hidup yang tenang...
Aku berhak untuk kasih yang layak...

Keyakinanku...
Rasa trauma karena kesakitan ini...
Mengantarkanku pada situasi yang tidak menentu...
Apa yang harus aku lakukan??
Apa yang harus terjadi lagi??

Katanya jalanku masih panjang...
Tapi ketika semangat memudar...
Otak tak dapat berpikir...
Hati menjadi mati rasa....
Tidak dapat melakukan apa-apa...

Dengan segala yang ada dalam tubuhku....
Dengan segala jejak yang membekas dalam tubuhku....
Apakah aku masih pantas??

Aku tau...
Seorang-seorang-dan seorang ingin membuatku bahagia...
Tapi apakah itu bersumber dari ketulusan??
Ketakutan untuk disakiti di masa yang akan datang...
Ketakutanku andai apa yang telah terjadi terulang lagi...
Membuatku tidak berdaya...

Apa yang harus aku lakukan??
Oh...Sang Pencipta...
KAU telah menunjukkan kebenaran padaku...
Tentang kekasihku...
Tapi apa yang harus aku lakukan??
Keputusan yang bagaimana untuk membuat diriku pantas???

Berikan jawaban dan keyakinan.....
Untuk hatiku yang rapuh....


Dia mengatakan.......

Di dalam ketegaranku untuk masih bisa tersenyum.....
Menunjukkan bahwa aku masih mampu bertahan,....
Dalam keadaan yang menjerumuskan aku...
Dalam keadaan yang membuatku semakin rapuh...
Aku...... (ingin) menyerah...

Harapan untuk menjadikan semuanya ini menjadi lebih baik....
Semakin lama semakin memudar...
Menggerogoti semangatku untuk tetap menipu diri....
Banyak yang menanyakan keadaanku...
Banyak yang menyakan kekasihku....
Tapi apa yang mampu aku jawab??
Kecuali mengatakan bahwa aku baik-baik saja....
Kekasihku mungkin sedang "sibuk" dengan kegiatannya....

Kehormatan yang menjadi perisai seorang wanita...
Telah dihancurkan oleh keegoisan seorang laki-laki...
Bukan karena mudah percaya..
Tapi karena dibuat percaya oleh semua kata-kata yang telah kau buktikan...
Awal yang menggiurkan...

Setelah berjalan...
Aku denganmu...
Semua perlahan terungkap...
Seperti granat musuh yang membabi buta dilemparkan...
Meledakkan setiap persendian kuatku.....

Kamu berubah...
Apa yang telah kau buktikan.. Seolah sia-sia..
Dan kamu membuat semua kejujuranku di awal waktu menjadi sebuah bumerang...
Menjadikannya sebuah alasan untuk meninggalkan aku...

Sebenarnya kamu tidak pantas begitu....
Sebenarnya sudah tidak seharusnya kamu ungkit-ungkit...
Mengingat segala sumpah dan janji...
Serta ketulusan yang kamu tunjukkan kepadaku.......
Semua bukti itu tidak hanya darimu...
Tapi dari semua orang-orang yang terpenting di dalam hidupmu...
Dari semua orang yang mengalir dalam darahmu....

Mudahnya kamu...
Memalingkan muka... dari kesetiaanku...
Mudahnya kamu...
Mencemooh segala kekuranganku...
Menghujani aku dengan kata-kata yang menyakitkan....

Sampai saat ini,
Aku semakin dekat dengan ketidakwarasan....
Merasa berdosa, karena menyebut dirinya sebagai orang yang tidak bahagia...
Semua derita ini, Semua kenyataan ini begitu perih....
Andai dapat kutukar dengan wanitamu yang lain...
Apakah dia sanggup??


Pantaskan dirimu, wanita ! (part 2)

Aku mencoba untuk tidak mengingat....
Menjalani kehidupan hampa tanpa cinta dan penuh kebencian...
Menguatkan diri sendiri dengan keyakinan pada Sang Pencipta...
Mencoba menjadi mati rasa, tuli, dan buta...

Belum genap hitungan bulan....
Kenyataan yang aku terima secara mengejutkan...
Memastikan perasaan was-was yang aku sembunyikan dengan balutan senyum...
Sesuatu ketidakpantasan itu...
Membuat aku tidak senang....
Penuh kekecewaan dan tertipu...

Wajahmu yang lembut dan manis..
Seolah tidak sesuai dengan apa yang aku terima...
Balutan kepolosan ragamu....
Membuatku terkejut...

APA YANG KAMU (WANITA) LAKUKAN???
APA KAMU (WANITA) TIDAK SADAR??

Ikatan kekasihku...
Seolah hilang oleh keegoisan dan keinginan...
Jatuh cinta itu indah...
Memiliki itu bahagia...
Tapi apakah kamu (wanita) tidak punya hati??

Seketika aku teringat...
Amarahmu yang bisa aku baca..
Sebagai luapan kekecewaanmu...
Hanya bisa aku jawab dengan senyuman, "sudahlah dik"...

Tapi apa?? Semua ini??
Kamu (wanita) tidak memantaskan diri untuk cinta yang lain...
Sadarkah kamu (wanita)? Kekasihku tersesat...
Ketika seorang laki-laki mampu melupakan tanggung jawabnya kepada wanitanya...
Bukannya tidak mungkin.. dia melakukan hal yang sama pada wanitanya yang lain di masa depan...
Aku pernah merasakan di cintai, di rengkuh, dan di jaga...
Seolah tidak mengijinkanku untuk hilang sekejap dari perhatiannya...

Aku bukan orang asing..
Yang tiba-tiba ingin merampas...
Tapi ini adalah hakku...
Mengertilah kamu (wanita)...
Masih banyak cinta di sana...
Biarkan aku menjaga kehormatan kami....

Ikhlaskan semuanya...
Kamu (wanita) dan kekasihku... sama-sama egois..
Kamu (wanita) dan kekasihku... sama-sama menutup mata...
Tapi apa itu baik?
Apa itu pantas?
Sedangkan seorang wanita yang telah menjaga kesetiaannya...
Harus melihat semua kemesraan itu??
Dimana hatimu???

Kehidupan bukan hanya sekarang...
Bukan hanya yang indah-indah karena masih jatuh cinta...
Tapi mempertahankan komitmen itu sulit...
Apalagi sudah punya tanggung jawab...

Wahai kamu (wanita)...
Pantaskan dirimu untuk cinta yang layak...
Dalam waktu yang layak...
Dalam posisi yang pantas...
Maka kamu (wanita) akan diberkahi Sang Pencipta....

Peristiwa itu salah satu teguran dariNYA...
Mengingatkanmu untuk menjunjung tinggi kebenaran...
Jangan kamu (wanita) ulangi lagi...
Jangan kamu (wanita) teruskan lagi...
Tetap melanjutkan tapi mengabaikan kebenaran...
Hanya akan membuat kamu (wanita) bernilai negatif...
Sekali lagi...
Pantaskan cintamu...
Pantaskan perasaanmu... WANITA..

Pantaskan Dirimu, Wanita ! (part 1)

Lagi-lagi cinta...
Lagi-lagi soal perasaan...
Nggak habis-habis...

Aku melihatmu...
Sejak lama...
Sebelum kamu (wanita) menyadari bahwa telah masuk dalam perhatianku...
Ketika tidak sengaja aku temukan namamu di dinding pertemanan milik kekasihku...
kamu (wanita) yang manis...
kamu (wanita) yang mempesona....
kamu (wanita) yang menarik....
Aku tidak iri..
Tetapi perasaan tidak enak ada di dalam hatiku... 
Saat itu masih biasa saja...
Aku mencoba mengabaikan...

Setelah bertahun berlalu...
Tiba-tiba kamu (wanita) masuk ke dalam kisah cintaku...
Setelah dia (wanita) yang mengusik rasaku...
Rasanya tidak henti-hentinya...
Permainan yang menggerogoti ketegaran hati ini terus berlanjut....

Saat kamu (wanita) yang dulu pernah aku perhatikan...
Tiba-tiba menggeserku... menempati urutan pertama...
Tapi hanya dalam semu...
Kenyataan ini menambah rentetan kesakitanku...
Menarikku ke dalam sebuah jalan gelap yang penuh pisau tajam...

Pertama kali aku mengetahuinya...
Aku berbicara dengan kesantunan... 
Berharap kamu (wanita) menghargai sesama jenis (wanita)
Sebuah kesanggupan kamu (wanita) ucapkan sendiri...
Seolah ingin memberikanku sebuah kepastian..
Bahwa kamu (wanita) menyadari dan memahami arti tanggung jawab...
Berat - Sangat berat meyakinkan hati yang penuh luka ini.. 
Untuk memegang janjimu... 

Selang beberapa waktu...
Keadaan tidak kunjung membaik...
Yang ada di dalam penglihatanku..
Hanyalah keegoisan dan keinginan yang tidak pantas...
Membuatku terusik dan mempertanyakan hal itu pada kamu (wanita)...

Tapi apa yang aku dapat?

Pelan...aku bertanya...
Memikirkan kata-kata yang aku ucapkan...
Agar kamu (wanita) tidak tersinggung...
Aku panggil dirimu dengan sopan, "diik....."
Seperti petasan yang tersulut api..
Kamu (wanita) meledak....
Menyebutku penuduh yang tak beralasan...
Menyebutku tidak berhak untuk ikut campur kekasihku...
Dilanjutkan dengan hal yang tak aku sangka...
Menyuruhku untuk mengikhlaskan tanggung jawab kekasihku... padaku...

===========================================================


Minggu, 07 September 2014

KENYATAAN YANG HARUS DITERIMA

Sekali lagi....
Setelah berkali-kali begini...
Setelah berkali-kali di lubang yang sama..
Kamu ulangi... Tanpa perasaan dan rasa "pakewuh"....
Yang ada cuma ke-egoisan... dan Keinginan nafsu yang meletup-letup..

Pagi-pagi...saat udara masih segar..
Aku mendengar sebuah kenyataan yang harus aku terima..
Mengejutkan... Menyakitkan.. bahkan tidak pantas...
Memang,, ini alur hidup yang harus dijalani...
Tetapi apakah harus kamu buat seperti ini??

Dimana nuranimu??
Bagaimana pendidikan lahir batin yang sudah kamu dapatkan sejak kecil...??
Apa yang kamu fikirkan??
Apa tujuanmu??

Aku bukan hiasan... Aku bukan sekedar "sesuatu"...
Tapi aku adalah seorang wanita..
Punya perasaan, akal, hati, keinginan, emosi, batin, raga....
Aku dapat melihat...
Aku dapat mendengar...
Aku dapat merasakan..

Apa tidak terfikir olehmu??
Bagaimana bisa kamu masih beralasan ini-itu..
Saat fisik masih ingin bersama...
Saat keinginan dan nafsu itu membutakan mata hati...
Yang ada hanyalah rasa benar...
Walau kenyataannya,, itu benar-benar salah dan tidak pantas..

Sentuhan fisik yang telah dilakukan...
Luapan emosi, keinginan untuk tetap bersama..
Secara tertutup...
Samar-samar terlihat olehku...
Entah darimana datangnya...
Seperti petunjuk dari Sang Pencipta...

Sadarkah dengan apa yang telah diperbuat??
Masih punya rasa malu kah untuk melakukannya lagi?
Kenyataan kamu telah keluar dari jalan kebenaran..
Padahal kamu telah mengetahuinya..
Disebut apa itu??
Apa kamu bangga seperti itu??
Apa kamu merasa menang dengan begitu??
Hidup itu mempunyai titik...
Manfaatkan waktu yang ada..
Sebelum sampai pada titik yang telah ditetapkan..

Jangan egois,, jangan menang sendiri...
Bagaimana kalau semua yang terjadi hari ini, padaku..
Dibalik oleh karma...
Apakah kamu sanggup?? Apakah kamu mampu menahan perihnya???

Tak terbayang olehku...
Bagaimana kamu bisa tertawa melakukannya...??
Bagaimana kamu mampu melakukannya??
Bagaimana kamu bisa membenarkannya??
Kemana nuranimu?
Dimana janji yang telah kamu katakan padaku..??
Tidak ingatkah, ketika kamu memarahi aku??

Minggu, 31 Agustus 2014

ku dengar, ku nyata

Pagi ini banyak sekali hal yang melintas di pikiranku...
Begitu menyakitkan dan begitu mendesakku untuk mempertanyakan hal-hal itu...
Kemarin-kemarin..
Seperti tusukan-tusukan yang memanas dalam hatiku... dan untuk perasaanku...
Tidak aku sangka...
Kesetiaan yang menjadi landasan dasar hubungan ini....
Sekarang aku pertanyakan...
Semua janji bahkan sumpah yang pernah di ucapkan..
Aku rasakan hanya sebagai kedok dari ketidakbenaran...

Mengingatkan....
Perjuanganku dan pengorbanan serta pilihan yang terasa tidak patut oleh sebagian orang yang mengenalku...
Keputusanku untuk sekedar... dan bagimu hanya sekedar usaha untuk mencintaimu...
Tapi bagiku... hal itu luar biasa sulit... luar biasa penuh perjuangan....
Menjadikanmu sebagai seseorang yang terpilih dan nomor satu...

Tetapi setelah lama-lama-lamanya....
Semua hal menyakitkan terungkap perlahan dan semakin menyakitkan...
Ku dengar dari kepercayaan...
Ku nyata dari fakta dan keadaan sekarang...

Apakah semua itu benar?
Apakah semua itu nyata?
Caraku dan keyakinanku untuk berpikir positif tentang caramu, dan tentang semuanya..
Menyudutkan aku dan membiarkan aku terbuang sendiri dengan keangkuhan sikapmu...
Terlalu manis caramu meyakinkanku tentang sebuah komitmen...
Terlalu meyakinkan.. segala caramu untuk menunjukkan kesungguhan dan tanggung jawabmu tentang aku...
dan terlalu menyakitkan, begiatu keangkuhan dan perbedaan yang nyata darimu..
Menunjukkan segala hal yang membuatmu tidak mengakui aku sekarang..
Kejujuranku sejak awal denganmu..
Terasa tidak berarti sekarang... seperti tidak pernah aku bicarakan...

Kamu... dan egomu...
Kamu dan segala ambisimu...
Menyakitkanku....
Membuatku ingin mengatakan, penyesalan terdalamku adalah kepedulianku.... 

Selasa, 19 Agustus 2014

Laluku

Cinta itu indah...
Cinta itu memabukkan...
Cinta itu tulus..
Cinta itu tidak munafik...
Cinta itu tidak akan menyakiti...
Yah...begitulah beberapa gambaran tentang cinta...

Banyak orang yang tertawa karenanya...
Banyak orang yang menangis karenanya..
Banyak orang yang bahagia karenanya..
Tapi banyak juga orang yang merasakan kesedihan karenanya..

Cinta membuahkan kebahagian dan tawa...
Hanya saat ketika dan waktu cinta itu berada pada orang yang tepat, pada saat yang tepat saja...
Atau untuk batas minimalnya yaitu pada orang yang tepat..
Orang yang tepat untuk mencintai dan dicintai...
Menurutku...
Adalah orang yang berharga, menyayangi pasangannya, menjaganya, berusaha untuk memahami dan memaklumi pasangannya, bahkan terlalu takut untuk menjadi alasan kesakitan pasangannya...

Tetapi..tetapi..tetapi...
Cinta itu bukan cinta...
Apabila hanya akan membuahkan kesedihan..
Kadang seseorang menyalahkan CINTA...
tapi ketahuilah.. kalau itu benar CINTA... dia tidak akan pernah sanggup menyakitimu...

Terkadang hidup itu serasa tanpa pilihan...
Pada saat kamu memang tidak diberikan kesempatan untuk memilih...
Atau kamu berada pada saat dimana kamu tidak pantas untuk meminta pilihan..
Contohnya keadaan yang bagaimana?
Ah....jangan tanyakan itu kawan...
Bagiku cukup menahan saja cukup melelahkan... Apalagi harus menceritakannya padamu...

Yang jelas...
Cinta itu tidak akan pernah menyakitimu..
Cinta itu tidak pernah salah...
Karena Cinta itu wujud kasih sayang....
Sekali lagi, Cinta itu tidak pernah salah..
Yang salah adalah manusianya...
Manusia itu diberi akal dan perasaan..
Jika manusia itu masih mampu meng-kambing-hitamkan Cinta...
Manusia seperti apa itu...??
Tak berperasaan...
Manusia yang mampu menjadikan alasan Cinta... untuk menyakiti hati yang lain..

Kalau kamu memang tak sanggup menjaga amanat Cinta...
Jangan pernah kamu dekati hati seseorang..
Tanpa suatu ujung yang jelas..Seperti Ikatan Pernikahan...
Kalau cinta yang benar tidak bisa menjaminkan hal itu..
Cukup saja, kamu sebut, "sayang" ato "suka"...

SEKIAN...


Minggu, 11 Mei 2014

menerima (semu)

senyum ini untukmu.....
untuk siapa saja yang ingin melihatku tersenyum...
senyum ini dari wajah...
dan kamu tidak akan tau, apa yang ada di dalam hati...

menerimamu dalam senyum itu, menyakitkan...
tanpa kepastian, 
tanpa kesadaran,
tanpa penjiwaan, 
tanpa rasa,
semu dan hampa...

rongga hatiku terisi oleh bualan-bualan yang aku buat untuk membuatku tegar...
mencoba menerima semua perubahan yang cepat..
walau sebenarnya aku tau, tidak ada isi dan itu berarti kosong...

aku dan dia, adalah hal berbeda...
walaupun memiliki perasaan, tapi berbeda...
memenangkan dan dimenangkan hanya ada dalam permainan...
dan ini jelas-jelas bukan tentang permainan...

senyum ini untukmu.....
untuk siapa saja yang ingin melihatku tersenyum...
senyum ini dari wajah...
dan kamu tidak akan tau, apa yang ada di dalam hati...

menerimamu dalam senyum itu, menyakitkan...
tanpa kepastian, 
tanpa kesadaran,
tanpa penjiwaan, 
tanpa rasa,
semu dan hampa...

menerima kenyataan,
disaat dulu aku benar-benar hanya satu, 
dan sekarang, menerima kenyataan...
bahwa aku benar-benar seperti bayangan hitam...
antara dia dan kamu....

semudah itukah?
iya, kenyataannya iya...

sampai kapan seperti itu?
sampai ada yang ikhlas...

kalo begitu, sampai kapan ikhlas itu?
ikhlas itu ketika seseorang sudah tidak berbicara keihlasan...

saat ini kamu memutuskan denganku, bersamaku...
tetapi menerima kesemuan dalam diam...
walau perih, terluka, marah, ragu, tidak percaya, ya tetap diam..
rasa itu hati yang merasakan...
dan manusia adalah pemain yang baik.... perih tak terlihat... 

lalu bagaimana kamu bisa bahagia nanti?
jujur, aku tidak tau.. biarlah kebahagian itu misteri...
akan berakhir seperti apa dan bagaimana itu misteri...
sudah tersedia jalannya, tinggal kita sendiri yang memilih...
dan pastikan pilihan itu kamu dasari pada ikhlas dan pasrah kepadaNYA..

yakin, walau saat ini hanya sekedar kata-kata...
setidaknya, aku sudah bisa mengatakan, "YAKIN"...
mengenai apa-apa kelanjutannya.. itu nanti... biarlah nanti.... 

instan

perubahan itu baik...
dan perubahan yang baik itu timbul dari kesadaran...
kesadaran itu hasil dari pikiran dan hati...
pikiran dan hati yang telah memahami, mengerti, dan akhirnya memutuskan untuk berubah...

perubahan itu tidak baik...
sama sekali tidak baik...
apabila berasal dari tekanan, perasaan takut, perasaan terdesak dan hal-hal yang bersifat menuntut...
perubahan yang tidak baik.. akan menemukan suatu titik jenuh...
titik jenuh yang membuatnya jengah, merasa tidak tepat..
dan merasa tertekan...

seperti bom waktu...
instan, yang suatu saat terkena pemicu akan meledak...
lebih dahsyat...
dan akan menimbulkan lebih banyak kesakitan...
lebih banyak yang terluka..

lalu sekarang apa??
dari apa yang aku lihat dan rasakan...
kebenaran dan kejujuran membuatmu berubah...
instan...cepat dan 180 derajat...

untuk sesaat, aku menyadari hal ini bukanlah akhir yang baik..
atau pun awal yang baik untuk memperbaiki sesuatu...
karena nanti, jika keajaiban tidak kunjung datang...
perasaan hampa, terluka di dalam senyum untuk menerima...
akan semakin tertimbun..
kemudian meletup, meledak seperti bom atom di sebuah desa kecil...
dahsyat...

aku harus bagaimana?
mencoba bersikap biasa, seperti tidak ada yang terjadi...
menanggapi dengan imbang, walau kebimbangan menenggelamkan rasa....
apakah bisa? apakah sanggup?

instan.... 

Jumat, 09 Mei 2014

senyumku dalam perih

titik...titik...
ah...makin banyak titik...titik itu...

aku bagaikan berada di dalam sebuah hampa...
sendiri dan benar-benar sendiri....
ketika aku berlari ke arah utara.... yang aku temui hanya hampa...
ketika aku berlari ke arah selatan... yang aku temui hanya sepi...
ketika aku berlari ke barat..... yang aku temui sunyi...
ketika aku berlari ke timur... yang aku temui kesepian...

ya...ini salahku....
aku terpuruk,,,terjatuh dan tertunduk...
berharap akan ada seseorang yang peduli...
mampu menarikku keluar dari ruang hampa ini....
tapi mungkin ini salahku....
mengikuti dan percaya pada petunjuk yang ternyata tidak benar-benar...
berharap kebahagian itu akan mendatangiku dan pasti...

tapi...kepercayaan ini seakan musnah....
dalam kehampaan dan kesendirian...
seolah aku melihat titik...titik....
semakin banyak titik...titik....
semakin banyak...membentuk dan menyerupai kenangan itu, ya kamu....
tapi ketika aku mengedipkan mata....
seketika itu, titik....titik itu hilang...
ah....fatamorgana..

mungkin karena terlalu banyak berharap....
pikiranku, perasaanku, hatiku, kacau, hancur, bertebaran dan tak beraturan lagi...
memaksaku berimajinasi akan dirimu...
akan kepedulianmu... akan tanggung jawabmu....

ah....tapi...aku tertawa....
aku tak tau....aku tertawa,, tiba-tiba...
sekilas kuingat memori yang membahagiakan,, tentang kamu, tentang aku, ya, yang benar adalah tentang kita...

tapi....sekejap aku menangis... berteriak dalam raungan yang hanya dapat aku dengar sendiri...
berteriak sekeras-kerasnya.. berharap ada yang peduli padaku...
tapi apa?? apa yang kudapat??
kengerian akan rasa perih ini,, akan penghianatan ini.. hanya aku yang tau...

apa pedulimu??? apa maumu??
apa????

hahahahahahha......akhirnya aku rasakan tubuh dan pikiranku membeku...
memaksaku dalam kedinginan, kesepian, merasakan perih..perih ini...
kemudian aku terdiam.... terdiam.. dan hanya waktu yang mampu bertahan dan mengiringiku...
diam.....

dan hampa......

Rabu, 07 Mei 2014

tarik aku

kamu....
saat aku tak rasa apa-apa....

kamu....
saat aku sulit untuk percaya....

kamu....
saat aku terlalu takut...

kamu...
saat aku....dan kamu....


sekian lama....

aku....
merasakan rasa ini dari rasamu....

aku....
menghargai rasa dan bertahan untuk komitmen yang kamu buat....

aku...
yang kamu tarik dalam impian yang indah...

aku....
yang pernah merasa ingin melepaskan semua...

tapi...sekali lagi, Aku....
yang tetap harus bertahan demi kamu....




Senin, 05 Mei 2014

(Sudah)

aku menyudahi....

mengambil keputusan...

berharap...

usaha...

pasrah.....

ya, sekarang.....

Kamis, 01 Mei 2014

khayalan

andai.......

andai.......

jika saja..........

kalau aku.......

jika aku..........

jika dia.....

jika saja........




(khayalan sesuatu yang indah, tapi khayalan juga sesuatu yang mampu membuatmu terluka)


OH......ANDAI............

Apakah..??

Sayang....
kamu lelah?
iyaa....aku lelah...
kamu jenuh?
iyaa....aku jenuh...
kamu sakit?
iyaa...aku sakit...


Andai, ya, aku berandai-andai...
Andai saat itu, aku tidak pernah membuka hati untukmu...
Andai saat itu, aku punya kekuatan untuk melihat kamu menderita karena aku menolakmu...
Andai saat itu, aku mendengarkan temanku...
Andai saat itu, aku tidak pernah mengenalkanmu...
Andai saat itu, aku mampu melihatmu terluka...
Andai saat itu, aku tidak pernah dan tidak mau meletakkan harapan padamu...
Setelah apapun yang telah kamu lakukan untuk memperjuangkanku..
Oh...andai...aku tidak pernah sedikitpun mempercayaimu..

Tapi...apa sayang??
Aku ataupun kamu, atau siapapun lagi...
Tidak punya kuasa dan tidak berkuasa.. atas apa sayang?
Ya... tentu saja untuk WAKTU...
Waktu tidak pernah berjalan mundur...
Walau kita dapat melakukan hal yang mirip, bahkan sama persis...
Tetap saja... itu bukan masa lalu... waktu tidak pernah memberikan kesempatan untuk mengulang...
Karena itu selalu ada tanggung jawab,
selalu ada akibat-sebab...

Dengarkan aku, sayang...
Aku tau... Kamu jenuh...
Aku tau... Kamu punya keinginan...
Tapi apakah harus dengan taruhan hidupku nanti?
Setelah aku sekuat mungkin mempertahankanmu...
Apakah kamu masih menginginkan hal yang lebih lagi??
Apakah harus aku tanggung sendiri rasa bersalah ini?
Aku, hanya kamu yang tau.. tapi kamu sudah tidak mau tau..

Aku harus bagaimana lagi, sayangku??
Diam, katanya emas... tapi apakah dengan diam semua masalah bisa diselesaikan??
Diam kadang menjadi pilihan yang terburuk, paling buruk...
jangan diam sayang, karena waktu tidak bisa menunggu..
Sampai kesakitanku berada di titik yang tak bisa aku jangkau...
Sampai kapan sayang??
Sampai kapan lagi??

Andai ini semua semudah aku menghabiskan segelas air,,
Sudah aku sudahi, sayang...
Andai tidak sejauh ini, aku akan pergi saat kamu memintaku...
Tapi kamu tau, ini bukan hanya tentang aku dan kamu..
Tapi tentang orang yang terkasih, orang yang ingin kamu buat bangga...

Apakah harus aku menanggung ini semua sendirian?? sedangkan aku tau, kamu sudah tidak mau tau tentang hal ini...

sayang....apakah harus? apakah mungkin? apakah bisa? apakah sanggup?? 

Apa salah??

hmmmm......
pikiranku....hatiku....

Cinta?
Apa salah aku pernah membuka hati untukmu?
Apa salah aku pernah jatuh cinta padamu?
Apa salah aku menyayangimu?
Apa salah aku pernah mempercayakan hati padamu?
Apa salah aku pernah mengikutimu?
Apa salah aku meletakkan asa padamu?
Apa salahku??

Cinta?
Apa salah aku mempertahankanmu?
Apa salah aku (masih) ingin dengamu?
Apa salah aku berharap padamu?
Apa salah aku ingin tenang denganmu?
Apa salah aku ingin bahagia denganmu?
Apa salah aku ingin menjaga komitmen dan memenuhi janjimu?
Janji apa, cinta? Apakah kamu ingat? Atau kah hanya sekedar kalimat yang (sebenarnya) tak pernah bermakna ketegasan dalam kalbumu??

Oh...cinta... cintaku...
Apa suatu kesalahan kamu (pernah) memperjuangkan hatiku?
Apa suatu kesalahan kamu (pernah) bersamaku?
Apa suatu kesalahan kamu (selalu) kokoh untuk memilikiku?
Apa suatu kesalahan kamu menjanjikan komitmen dan tanggung jawab padaku?
Apakah hanya suatu kesalahan ketika kamu, ya, kamu dan hanya kamu yang (pasti) bersamaku nanti??

Oh...cinta...
jangan kamu diam... jangan kamu teruskan... jangan kamu sakiti (lagi)
ketika kamu merasa suatu tanggung jawab, hanyalah sebuah beban...
Tidakkah kamu tau? Aku merintih, cinta??

Seberapa kuat aku bertahan?
Seberapa dalam perih yang harus aku tanggung (sendiri)??
Ini bukan sekedar hal yang sepele...
Ini bukan sekedar sesuatu yang tidak penting, habis, kosong, dan dibuang...
Bukan cinta,,, aku masih di sini...
berharap ada jawaban atau sebuah keajaiban yang mampu membuatku pergi..
atau lebih baik menghilang dan melupakan ini..

iya, hilang (saja)...
bukan untuk mati atau tidak mau tau sama sekali... 

Aku padamu.....

(kemarin)

Hai, cinta??
Apa kabarmu hari ini?
Kamu sedang apa?
Tidakkah kau merindukanku??
i love you....

(hari ini)
Hai!
Aku sudah lelah..
Aku sudah jenuh...
Aku sudah tidak ingin terkekang (lagi)..
Kamu, (sudah) bukan bahagiaku..
Kamu, (sudah) bukan hatiku
Kamu, (sudah) tidak di mimpiku lagi...


:: secepat inikah cintaku??? se-ringan itukah kisah kita??
:: KITA??? apakah masih ada kita?? Bukankah sekarang hanya sebatas kata KAU dan AKU..??
:: Tanpa perasaan... atau mungkin dengan perasaan...??
:: Cinta?? Kamu dimana? Sudahkah bosanmu itu melebihi rasa cintaku??
:: Cinta?? Kamu dimana? Apa yang kamu inginkan? Apa yang kamu maksutkan??
:: Dengar aku, cinta...

Atau kah aku harus berhenti memanggilmu, cinta,, oh CINTAKU???



(Titik) Aku

Jenuh....
Marah...
Sedih...
Luka...
Menyesal...
Tak tahu arah...
(Ingin) menyerah...
(mengharuskan-untuk) bertahan..

Ingin lari...
Ingin sudahi...
Ingin mengeluh...
Ingin mengamuk...
Ingin sudahi..
Ingin tiada...

Mengalah...
Tersakiti..
Berjuang...
Masa depan..
Ketakutan..
Kebahagiaan...
Tangis..
dan..
Senyum...

Rahasia...
Aib...
Tersiksa..
Penyesalan..
Tanggung jawab..
Harapan
Menghindar...
Lari...
Tersenyum...
Ataukah Komitmen...????

:: Aku harus apa lagi? Adakah keyakinan yang bisa buatku lebih..lebih..dan lebih (lagi)....??

:: Kapan?? Sampai kapan?? Apakah harus diam?? Apakah harus berbicara banyak (lagi) dan tanpa        .  terdengar??

AKU

Saat menatap langit-langit ruangan ini
yang ada difikiranku, kosong...
Saat aku mencoba menghela nafas, tapi terasa berat..
Oh..Tuhan..
Aku harus bagaimana?
Setiap detik, setiap menit, setiap jam yang aku lewati...
Terasa bagaikan duri-duri yang menusuk perasaan ini...

Hati? dimanakah hati itu?
Semudah inikah berubah? semudah inikah berpaling?
Entah apa sebabnya? Entah salahnya siapa?
Apakah aku harus diam?

Ah...entahlah...
Apa sudah jalannya begini?
Kenapa terasa begitu tak adil?
Kenapa begitu ironis?

Aku yang salah?
Kamu yang salah?
Ataukah orang lain? ataukah siapa saja yang salah?

Ketika mulut tidak bisa lagi berbicara...
Ketika kata tidak lagi didengar..
Ketika ketegaran dirapuhkan oleh kesakitan...
Ketika hati tidak menjadi sesuatu yang penting...

Oh...Tuhan..
Aku merasa seperti berdiri di ujung kayu di tepi jurang yang gelap...
Aku malu.. mengeluh dan mengeluh..
tapi aku merasa kuatku sudah mulai lenyap..
sedangkan aku sendiri... aku sendiri... hanya sendiri..



Selasa, 07 Januari 2014

Cara Transfer Pulsa IM3 (Indosat) yang terbaru

Salah satu fitur yang disediakan oleh Indosat adalah Tranfer Pulsa (TP). Fitur ini bisa digunakan umtuk saling berkirim pulsa sesama pengguna IM3 pada saat kehabisan atau belum memungkinkan untuk membeli pulsa.

Caranya :

1) ketik : transferpulsa (spasi) nomor tujuan (spasi) nominal pulsa yang ditransfer kirim ke 151
    contoh : transferpulsa 085647889XXX 25000

2) setelah mengirimkan sms, akan mendapatkan sms dari 151 yang menyatakan bahwa anda akan        
    mengirimkan pulsa kepada nomor yang anda cantumkan.

3) jangan lupa untuk mengecek nomor tujuan pengiriman dan jumlah nominal yang akan ditransfer. jika setuju     untuk melakukan transfer. kirim sms yaitu :
    ketik : OK (spasi) nomor token kirim ke 151
    contoh : OK 8567 kirim ke 151

4) kemudian jika tidak jadi melakukan tranfer pulsa, ketik : batal kirim ke 151

5) yang terakhir, anda akan mendapatkan sms pemberitahuan proses transfer dan menunggunya.