Daftar BlogQ

Minggu, 11 Mei 2014

menerima (semu)

senyum ini untukmu.....
untuk siapa saja yang ingin melihatku tersenyum...
senyum ini dari wajah...
dan kamu tidak akan tau, apa yang ada di dalam hati...

menerimamu dalam senyum itu, menyakitkan...
tanpa kepastian, 
tanpa kesadaran,
tanpa penjiwaan, 
tanpa rasa,
semu dan hampa...

rongga hatiku terisi oleh bualan-bualan yang aku buat untuk membuatku tegar...
mencoba menerima semua perubahan yang cepat..
walau sebenarnya aku tau, tidak ada isi dan itu berarti kosong...

aku dan dia, adalah hal berbeda...
walaupun memiliki perasaan, tapi berbeda...
memenangkan dan dimenangkan hanya ada dalam permainan...
dan ini jelas-jelas bukan tentang permainan...

senyum ini untukmu.....
untuk siapa saja yang ingin melihatku tersenyum...
senyum ini dari wajah...
dan kamu tidak akan tau, apa yang ada di dalam hati...

menerimamu dalam senyum itu, menyakitkan...
tanpa kepastian, 
tanpa kesadaran,
tanpa penjiwaan, 
tanpa rasa,
semu dan hampa...

menerima kenyataan,
disaat dulu aku benar-benar hanya satu, 
dan sekarang, menerima kenyataan...
bahwa aku benar-benar seperti bayangan hitam...
antara dia dan kamu....

semudah itukah?
iya, kenyataannya iya...

sampai kapan seperti itu?
sampai ada yang ikhlas...

kalo begitu, sampai kapan ikhlas itu?
ikhlas itu ketika seseorang sudah tidak berbicara keihlasan...

saat ini kamu memutuskan denganku, bersamaku...
tetapi menerima kesemuan dalam diam...
walau perih, terluka, marah, ragu, tidak percaya, ya tetap diam..
rasa itu hati yang merasakan...
dan manusia adalah pemain yang baik.... perih tak terlihat... 

lalu bagaimana kamu bisa bahagia nanti?
jujur, aku tidak tau.. biarlah kebahagian itu misteri...
akan berakhir seperti apa dan bagaimana itu misteri...
sudah tersedia jalannya, tinggal kita sendiri yang memilih...
dan pastikan pilihan itu kamu dasari pada ikhlas dan pasrah kepadaNYA..

yakin, walau saat ini hanya sekedar kata-kata...
setidaknya, aku sudah bisa mengatakan, "YAKIN"...
mengenai apa-apa kelanjutannya.. itu nanti... biarlah nanti.... 

instan

perubahan itu baik...
dan perubahan yang baik itu timbul dari kesadaran...
kesadaran itu hasil dari pikiran dan hati...
pikiran dan hati yang telah memahami, mengerti, dan akhirnya memutuskan untuk berubah...

perubahan itu tidak baik...
sama sekali tidak baik...
apabila berasal dari tekanan, perasaan takut, perasaan terdesak dan hal-hal yang bersifat menuntut...
perubahan yang tidak baik.. akan menemukan suatu titik jenuh...
titik jenuh yang membuatnya jengah, merasa tidak tepat..
dan merasa tertekan...

seperti bom waktu...
instan, yang suatu saat terkena pemicu akan meledak...
lebih dahsyat...
dan akan menimbulkan lebih banyak kesakitan...
lebih banyak yang terluka..

lalu sekarang apa??
dari apa yang aku lihat dan rasakan...
kebenaran dan kejujuran membuatmu berubah...
instan...cepat dan 180 derajat...

untuk sesaat, aku menyadari hal ini bukanlah akhir yang baik..
atau pun awal yang baik untuk memperbaiki sesuatu...
karena nanti, jika keajaiban tidak kunjung datang...
perasaan hampa, terluka di dalam senyum untuk menerima...
akan semakin tertimbun..
kemudian meletup, meledak seperti bom atom di sebuah desa kecil...
dahsyat...

aku harus bagaimana?
mencoba bersikap biasa, seperti tidak ada yang terjadi...
menanggapi dengan imbang, walau kebimbangan menenggelamkan rasa....
apakah bisa? apakah sanggup?

instan.... 

Jumat, 09 Mei 2014

senyumku dalam perih

titik...titik...
ah...makin banyak titik...titik itu...

aku bagaikan berada di dalam sebuah hampa...
sendiri dan benar-benar sendiri....
ketika aku berlari ke arah utara.... yang aku temui hanya hampa...
ketika aku berlari ke arah selatan... yang aku temui hanya sepi...
ketika aku berlari ke barat..... yang aku temui sunyi...
ketika aku berlari ke timur... yang aku temui kesepian...

ya...ini salahku....
aku terpuruk,,,terjatuh dan tertunduk...
berharap akan ada seseorang yang peduli...
mampu menarikku keluar dari ruang hampa ini....
tapi mungkin ini salahku....
mengikuti dan percaya pada petunjuk yang ternyata tidak benar-benar...
berharap kebahagian itu akan mendatangiku dan pasti...

tapi...kepercayaan ini seakan musnah....
dalam kehampaan dan kesendirian...
seolah aku melihat titik...titik....
semakin banyak titik...titik....
semakin banyak...membentuk dan menyerupai kenangan itu, ya kamu....
tapi ketika aku mengedipkan mata....
seketika itu, titik....titik itu hilang...
ah....fatamorgana..

mungkin karena terlalu banyak berharap....
pikiranku, perasaanku, hatiku, kacau, hancur, bertebaran dan tak beraturan lagi...
memaksaku berimajinasi akan dirimu...
akan kepedulianmu... akan tanggung jawabmu....

ah....tapi...aku tertawa....
aku tak tau....aku tertawa,, tiba-tiba...
sekilas kuingat memori yang membahagiakan,, tentang kamu, tentang aku, ya, yang benar adalah tentang kita...

tapi....sekejap aku menangis... berteriak dalam raungan yang hanya dapat aku dengar sendiri...
berteriak sekeras-kerasnya.. berharap ada yang peduli padaku...
tapi apa?? apa yang kudapat??
kengerian akan rasa perih ini,, akan penghianatan ini.. hanya aku yang tau...

apa pedulimu??? apa maumu??
apa????

hahahahahahha......akhirnya aku rasakan tubuh dan pikiranku membeku...
memaksaku dalam kedinginan, kesepian, merasakan perih..perih ini...
kemudian aku terdiam.... terdiam.. dan hanya waktu yang mampu bertahan dan mengiringiku...
diam.....

dan hampa......

Rabu, 07 Mei 2014

tarik aku

kamu....
saat aku tak rasa apa-apa....

kamu....
saat aku sulit untuk percaya....

kamu....
saat aku terlalu takut...

kamu...
saat aku....dan kamu....


sekian lama....

aku....
merasakan rasa ini dari rasamu....

aku....
menghargai rasa dan bertahan untuk komitmen yang kamu buat....

aku...
yang kamu tarik dalam impian yang indah...

aku....
yang pernah merasa ingin melepaskan semua...

tapi...sekali lagi, Aku....
yang tetap harus bertahan demi kamu....




Senin, 05 Mei 2014

(Sudah)

aku menyudahi....

mengambil keputusan...

berharap...

usaha...

pasrah.....

ya, sekarang.....

Kamis, 01 Mei 2014

khayalan

andai.......

andai.......

jika saja..........

kalau aku.......

jika aku..........

jika dia.....

jika saja........




(khayalan sesuatu yang indah, tapi khayalan juga sesuatu yang mampu membuatmu terluka)


OH......ANDAI............

Apakah..??

Sayang....
kamu lelah?
iyaa....aku lelah...
kamu jenuh?
iyaa....aku jenuh...
kamu sakit?
iyaa...aku sakit...


Andai, ya, aku berandai-andai...
Andai saat itu, aku tidak pernah membuka hati untukmu...
Andai saat itu, aku punya kekuatan untuk melihat kamu menderita karena aku menolakmu...
Andai saat itu, aku mendengarkan temanku...
Andai saat itu, aku tidak pernah mengenalkanmu...
Andai saat itu, aku mampu melihatmu terluka...
Andai saat itu, aku tidak pernah dan tidak mau meletakkan harapan padamu...
Setelah apapun yang telah kamu lakukan untuk memperjuangkanku..
Oh...andai...aku tidak pernah sedikitpun mempercayaimu..

Tapi...apa sayang??
Aku ataupun kamu, atau siapapun lagi...
Tidak punya kuasa dan tidak berkuasa.. atas apa sayang?
Ya... tentu saja untuk WAKTU...
Waktu tidak pernah berjalan mundur...
Walau kita dapat melakukan hal yang mirip, bahkan sama persis...
Tetap saja... itu bukan masa lalu... waktu tidak pernah memberikan kesempatan untuk mengulang...
Karena itu selalu ada tanggung jawab,
selalu ada akibat-sebab...

Dengarkan aku, sayang...
Aku tau... Kamu jenuh...
Aku tau... Kamu punya keinginan...
Tapi apakah harus dengan taruhan hidupku nanti?
Setelah aku sekuat mungkin mempertahankanmu...
Apakah kamu masih menginginkan hal yang lebih lagi??
Apakah harus aku tanggung sendiri rasa bersalah ini?
Aku, hanya kamu yang tau.. tapi kamu sudah tidak mau tau..

Aku harus bagaimana lagi, sayangku??
Diam, katanya emas... tapi apakah dengan diam semua masalah bisa diselesaikan??
Diam kadang menjadi pilihan yang terburuk, paling buruk...
jangan diam sayang, karena waktu tidak bisa menunggu..
Sampai kesakitanku berada di titik yang tak bisa aku jangkau...
Sampai kapan sayang??
Sampai kapan lagi??

Andai ini semua semudah aku menghabiskan segelas air,,
Sudah aku sudahi, sayang...
Andai tidak sejauh ini, aku akan pergi saat kamu memintaku...
Tapi kamu tau, ini bukan hanya tentang aku dan kamu..
Tapi tentang orang yang terkasih, orang yang ingin kamu buat bangga...

Apakah harus aku menanggung ini semua sendirian?? sedangkan aku tau, kamu sudah tidak mau tau tentang hal ini...

sayang....apakah harus? apakah mungkin? apakah bisa? apakah sanggup?? 

Apa salah??

hmmmm......
pikiranku....hatiku....

Cinta?
Apa salah aku pernah membuka hati untukmu?
Apa salah aku pernah jatuh cinta padamu?
Apa salah aku menyayangimu?
Apa salah aku pernah mempercayakan hati padamu?
Apa salah aku pernah mengikutimu?
Apa salah aku meletakkan asa padamu?
Apa salahku??

Cinta?
Apa salah aku mempertahankanmu?
Apa salah aku (masih) ingin dengamu?
Apa salah aku berharap padamu?
Apa salah aku ingin tenang denganmu?
Apa salah aku ingin bahagia denganmu?
Apa salah aku ingin menjaga komitmen dan memenuhi janjimu?
Janji apa, cinta? Apakah kamu ingat? Atau kah hanya sekedar kalimat yang (sebenarnya) tak pernah bermakna ketegasan dalam kalbumu??

Oh...cinta... cintaku...
Apa suatu kesalahan kamu (pernah) memperjuangkan hatiku?
Apa suatu kesalahan kamu (pernah) bersamaku?
Apa suatu kesalahan kamu (selalu) kokoh untuk memilikiku?
Apa suatu kesalahan kamu menjanjikan komitmen dan tanggung jawab padaku?
Apakah hanya suatu kesalahan ketika kamu, ya, kamu dan hanya kamu yang (pasti) bersamaku nanti??

Oh...cinta...
jangan kamu diam... jangan kamu teruskan... jangan kamu sakiti (lagi)
ketika kamu merasa suatu tanggung jawab, hanyalah sebuah beban...
Tidakkah kamu tau? Aku merintih, cinta??

Seberapa kuat aku bertahan?
Seberapa dalam perih yang harus aku tanggung (sendiri)??
Ini bukan sekedar hal yang sepele...
Ini bukan sekedar sesuatu yang tidak penting, habis, kosong, dan dibuang...
Bukan cinta,,, aku masih di sini...
berharap ada jawaban atau sebuah keajaiban yang mampu membuatku pergi..
atau lebih baik menghilang dan melupakan ini..

iya, hilang (saja)...
bukan untuk mati atau tidak mau tau sama sekali... 

Aku padamu.....

(kemarin)

Hai, cinta??
Apa kabarmu hari ini?
Kamu sedang apa?
Tidakkah kau merindukanku??
i love you....

(hari ini)
Hai!
Aku sudah lelah..
Aku sudah jenuh...
Aku sudah tidak ingin terkekang (lagi)..
Kamu, (sudah) bukan bahagiaku..
Kamu, (sudah) bukan hatiku
Kamu, (sudah) tidak di mimpiku lagi...


:: secepat inikah cintaku??? se-ringan itukah kisah kita??
:: KITA??? apakah masih ada kita?? Bukankah sekarang hanya sebatas kata KAU dan AKU..??
:: Tanpa perasaan... atau mungkin dengan perasaan...??
:: Cinta?? Kamu dimana? Sudahkah bosanmu itu melebihi rasa cintaku??
:: Cinta?? Kamu dimana? Apa yang kamu inginkan? Apa yang kamu maksutkan??
:: Dengar aku, cinta...

Atau kah aku harus berhenti memanggilmu, cinta,, oh CINTAKU???



(Titik) Aku

Jenuh....
Marah...
Sedih...
Luka...
Menyesal...
Tak tahu arah...
(Ingin) menyerah...
(mengharuskan-untuk) bertahan..

Ingin lari...
Ingin sudahi...
Ingin mengeluh...
Ingin mengamuk...
Ingin sudahi..
Ingin tiada...

Mengalah...
Tersakiti..
Berjuang...
Masa depan..
Ketakutan..
Kebahagiaan...
Tangis..
dan..
Senyum...

Rahasia...
Aib...
Tersiksa..
Penyesalan..
Tanggung jawab..
Harapan
Menghindar...
Lari...
Tersenyum...
Ataukah Komitmen...????

:: Aku harus apa lagi? Adakah keyakinan yang bisa buatku lebih..lebih..dan lebih (lagi)....??

:: Kapan?? Sampai kapan?? Apakah harus diam?? Apakah harus berbicara banyak (lagi) dan tanpa        .  terdengar??

AKU

Saat menatap langit-langit ruangan ini
yang ada difikiranku, kosong...
Saat aku mencoba menghela nafas, tapi terasa berat..
Oh..Tuhan..
Aku harus bagaimana?
Setiap detik, setiap menit, setiap jam yang aku lewati...
Terasa bagaikan duri-duri yang menusuk perasaan ini...

Hati? dimanakah hati itu?
Semudah inikah berubah? semudah inikah berpaling?
Entah apa sebabnya? Entah salahnya siapa?
Apakah aku harus diam?

Ah...entahlah...
Apa sudah jalannya begini?
Kenapa terasa begitu tak adil?
Kenapa begitu ironis?

Aku yang salah?
Kamu yang salah?
Ataukah orang lain? ataukah siapa saja yang salah?

Ketika mulut tidak bisa lagi berbicara...
Ketika kata tidak lagi didengar..
Ketika ketegaran dirapuhkan oleh kesakitan...
Ketika hati tidak menjadi sesuatu yang penting...

Oh...Tuhan..
Aku merasa seperti berdiri di ujung kayu di tepi jurang yang gelap...
Aku malu.. mengeluh dan mengeluh..
tapi aku merasa kuatku sudah mulai lenyap..
sedangkan aku sendiri... aku sendiri... hanya sendiri..